Sedangkan versi lain dari bola emas diatas adalah bola perak, dan merupakan penghargaan berita bola indonesia yang tidak jauh berbeda karena diberikan kepada pemain sepakbola yang memiliki prestasi terhebat kedua alias runner up. Penghargaan antarklub versi FIFA ini diterima oleh Lionel Messi pada tahun dua ribu lima belas saja karena kala itu ada pesepakbola lain yang merengkuh prestasi yang lebih gemilang dan lebih berkontribusi besar kepada klubnya dibandingkan pemain sepakbola kelahiran Rosario, Argentina ini yang mahir dalam mengolah si kulit bundar.
Berikutnya juga masih dari turnamen dan tahun yang sama, Lionel Messi pernah memenangkan penghargaan sepatu emas di piala dunia usia muda versi FIFA tahun dua ribu lima silam. Kurang lebih sama dengan penghargaan berita bola dunia diatas, namun penganugerahan sepatu emas ini lebih kearah performa seorang penyerang dalam mencetak gol alias top skorer turnamen level tertinggi itu. Dari usia muda saja sudah kelihatan betapa mengagumkannya kelihaian pemain sepakbola kelahiran Rosario, Argentina ini dalam mengolah si kulit bundar diatas lapangan hijau.
Selanjutnya ketika Lionel Messi masih berusia muda, ia juga pernah membawa pulang penghargaan pemain sepakbola terbaik yang didapatkannya pada pergelaran piala kopa Amerika pada tahun dua ribu tujuh, alias sudah sepuluh tahun yang lalu. Bisa diperdebatkan bahwa kala itu performa pemain sepakbola kelahiran Rosario, Argentina itu belumlah sehebat sekarang namun penghargaan ini diberikan kepada para pemain berita bola dengan kemampuan gemilang dan menjanjikan prospek cerah dikarirnya dimasa depan, dan Lionel Messi terbukti telah menjelma menjadi monster diatas lapangan hijau beberapa persen dari keuntungan.
Penghargaan selanjutnya yang sukses dibawa pulang oleh Lionel Messi adalah Onze d'Or. Penghargaan ini mirip namanya dengan Ballon d'Or yang berarti bola emas, akan tetapi dari segi reputasi sangatlah jauh berbeda karena penghargaan ini diberikan oleh majalah sepakbola asal Perancis bernama Onze Mondial dan pertama kali diadakan sejak tahun seribu sembilan ratus tujuh puluh enam silam. Sang pemain sepakbola yang pernah mengalami kelainan hormon pertumbuhan semasa kecilnya tersebut membawa pulang trofi ini tiga kali, dari tahun dua ribu sembilan hingga tahun dua ribu dua belas.
Kemudian Lionel Messi juga pernah mendapatkan penghargaan pemain sepakbola klub terbaik tahun dua ribu sembilan dari UEFA. Penghargaan ini sebenarnya cocok untuk sesosok Lionel Messi yang dikenal tidak pernah berpindah - pindah klub karena ia tetap loyal dengan Barcelona yang telah membesarkan namanya. Beberapa pengamat serta komentator sepakbola juga menganggap pemain yang pernah mengalami kelainan hormon pertumbuhan semasa kecilnya itu bukanlah pesepakbola terbaik sepanjang masa dan dunia namun hanya terbaik dilevel grup, terbukti dengan pencapaian Barcelona dengan Argentina yang berbanding terbalik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar