Kamis, 24 Agustus 2017

Untuk Mencari Muka Saja

Selanjutnya masih pada tahun yang sama yakni dua ribu dua belas, Gianluigi Buffon juga terpilih menjadi pemain sepakbola terbaik didunia pada urutan kedua puluh oleh The Guardian, media berita bola kenamaan asal Inggris yang belakangan juga reputasinya kian menurun karena mereka sering memberikan berita bohong dan bernama provokatif terutama yang berkaitan dengan Donald Trump namun tidak pernah sekalipun mereka menjelek - jelekkan Hillary Clinton atau George Soros. Pengaruh kaum mereka memang cukup besar didunia media informasi cetak maupun elektronik dimana goater sayangkan van dijk jika harus tetap berada di southampton.

Pada daftar pesepakbola terbaik didunia versi The Guardian tersebut, Gianluigi Buffon berada diposisi ke dua puluh dan Gianluigi Buffon merupakan penjaga gawang dengan peringkat tertinggi dibelakang kiper asal Spanyol yang pernah membela Real Madrid dan sekarang dibuang ke Besiktas di Portugal bernama Iker Casillas. Nama seorang Manuel Neuer sendiri ada di peringkat ketiga saat itu dan apabila polling berita bola dunia ini diadakan lagi sekarang, maka bukan tidak mungkin jika Manual Neuer mendapatkan posisi satu bahkan melewati Gianluigi Buffon karena pencapaiannya bersama tim nasional Jerman.

Kemudian sebelum pemilihan umum Italia tahun dua ribu tiga belas digelar, Gianluigi Buffon sendiri secara publik dan terang - terangan mendukung perdana menteri petahana saat itu yang bernama Mario Monti. Pada akhirnya, Mario Monti yang didukung oleh penjaga gawang dengan tinggi badan seratus sembilan puluh satu sentimeter ini harus kalah dan ironisnya, tidak hanya si kulit bundar yang disentuh Gianluigi Buffon saja menjadi gagal masuk gawang namun bisnis dan bahkan manusia yang disentuh oleh Gianluigi Buffon ini juga berujung kepada kegagalan. Kebetulan? Rasanya tidak.


Seorang Gianluigi Buffon juga cukup dikenal akan kontribusinya terhadap kemanusiaan. Sebagai tambahan dari berbagai macam petualangannya didunia yang satu ini, penjaga gawang yang pernah mengenyam bangku pendidikan olahraga sepakbola mengolah dan menghalau si kulit bundar di atas lapangan hijau juga selalu melelang kaus yang telah dikenakannya setelah pertandingan tersebut selesai beserta juga ban kapten yang dipakai dilegannya dimana uang hasil pelelangan tersebut diberikan sebagai sebuah bentuk sumbangan kepada anak - anak yang tidak mampu diseluruh dunia pertandingan tanpa kejebolan satupun.

Berikutnya pada tanggal satu bulan September tahun dua ribu empat belas, Gianluigi Buffon juga beserta banyak sekali pemain sepakbola bintang baik yang sudah pensiun maupun yang masih aktif mengolah si kulit bundar di atas lapangan hijau ini ikut turut ambil bagian dalam sebuah pertandingan bakti sosial yang bernama "match of peace", artinya pertandingan perdamaian. Para pemain sepakbola memang sering sekali mengadakan pertandingan amal semacam ini guna menggalang dana dan membantu orang yang kesusahan dan seratus persen tidak hanya untuk mencari muka saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar