Kamis, 03 Agustus 2017

Tim Sekaliber Inter Milan

Selanjutnya pada bulan November tahun dua ribu delapan, Mario Balotelli menjadi seorang pemain sepakbola termuda yang dimiliki Inter Milan yang mampu mencetak gol di liga Champions. Pemain berkewarganegaraan Italia dan berdarah Ghana tersebut mampu menggetarkan jala gawang lawan pada pergelaran paling bergengsi antarklub Eropa tersebut ketika ia berusia delapan belas tahun delapan puluh lima hari dalam sebuah pertandingan berita bola melawan Anorthosis Famagusta yang merupakan wakil dari Siprus dengan skor akhir tiga sama, dan ini adalah hasil minor bagi tim sekaliber Inter Milan.

Sebelumnya, rekor pencetak gol termuda Inter Milan dikancah liga Champions dipegang oleh Obafemi Martins dimana ketika itu ia masih mengenakan seragam Inter Milan dan mampu menggetarkan jala gawang berita bola dunia ketika dirinya masih berumur delapan belas tahun dan seratus empat puluh lima hari. Walaupun perbedaan usia tersebut tidaklah jauh, namun tetap saja ini merupakan sebuah rekor serta prestasi yang tidak bisa dipandang sebelah mata karena pemain berita bola dunia berbakat rata - rata memiliki masa depan yang amat cerah, seperti Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo yang merupakan trio yang haus gol.

Kemudian pada bulan April tahun dua ribu sembilan digelar pertandingan berita bola indonesia yang mempertemukan dua tim raksasa Italia, Inter Milan melawan Juventus. Pada pertandingan yang bergengsi ini, pemain sepakbola yang pernah memperkuat AC Milan, Manchester City, dan Liverpool juga Nice tersebut mampu mencetak satu - satunya gol bagi klub yang bermarkas di Giuseppe Meazza tersebut sehingga partai lanjutan Serie A Italia yang penuh gengsi itu harus berakhir dengan skor akhir satu sama. Sekali lagi perlu diingat bahwa Juventus adalah tim dengan pertahanan terbaik didunia.


Pada pertandingan antara Inter Milan melawan Juventus yang berakhir dengan hasil seri itu juga Mario Balotelli mengalami pengalaman yang tidak mengenakkan diatas lapangan hijau untuk pertama kalinya dalam hidupnya. Pemain sepakbola yang mengenakan nomor punggung empat puluh lima saat itu merasa ia dicemooh dan dilempari dengan ujaran berbau rasisme oleh para pendukung Juventus sepanjang pertandingan tersebut bergulir. Rasisme memang kerap terjadi kepada pemain sepakbola berkulit hitam dari Afrika maupun pemain Hispanik yang berasal dari daratan Amerika Selatan dikancah Eropa.


Hal tersebut membuat pemilik klub Inter Milan saat itu, Massimo Moratti memberikan pernyataan bahwa apabila saat itu ia berada disana menyaksikan pertandingan Nerazzuri melawan klub berjuluk La Vecchia Signora alias Si Nyonya Tua tersebut, Massimo Moratti akan mencoba untuk menghentikan pertandingan langsung dan juga menyuruh timnya untuk pulang ke rumah mereka masing - masing karena perbuatan tersebut sangat tidak mencerminkan semangat satu kesatuan yang selalu diusung oleh olahraga sepakbola yang satu ini tanpa mengenal warna kulit dan daerah asal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar