Tidak hanya tim sepakbola laki - laki saja yang menerapkan gaya bermain tiki - taka ini karena pada pergelaran piala dunia wanita tahun dua ribu sebelas silam, tim nasional wanita Jepang yang dijuluki Nadeshiko juga menggunakan strategi tiki - taka dibawah asuhan pelatih Norio Sasaki. Dengan menggunakan formasi seperti ini, negara matahari terbit tersebut mampu mengalahkan tuan rumah berita bola alias penyelenggara Jerman dan juga Amerika Serikat sehingga mampu memenangkan pergelaran sepakbola terbesar tersebut walau pamornya tidak sementereng dua negara tadi dan hadapi valencia fans madrid menanti sihir asensio.
Akan tetapi, strategi tiki - taka ini juga tidak luput dari kritikan dan nyinyiran para penggiat sepakbola. Seorang jurnalis bernama Guy Hedgecoe dari Iberosphere pernah melemparkan komentar yang mengatakan bahwa tiki - taka ini tidak lagi menarik untuk disaksikan oleh penonton berita bola dunia karena tidak adanya penyerang murni dalam tim nasional Spanyol dan juga penggunaan false nine alias penyerang palsu mereka atau seorang pemain sepakbola yang bertugas sebagai gelandang digeser menjadi penyerang. Sebagai seorang penonton, tentu kita menginginkan permainan yang atraktif.
Hal tersebut membuat permainan sepakbola dimana salah satu tim berita bola indonesia menerapkan strategi tiki - taka itu menjadi penuh dengan gelandang dan tidak ada penyerang maupun juga pemain bertahan. Guy Hedgecoe juga mengklaim bahwa tanpa adanya penyerang, bek, atau bahkan mungkin penjaga gawang, hanya sebelas orang gelandang yang memiliki kemampuan mumpuni dengan gembira mengoper si kulit bundar di atas lapangan hijau kesana kemari sampai seseorang mampu memasukkannya ke dalam jala gawang lawan. Perkataan Guy Hedgecoe ini tidak salah karena itulah yang terjadi pada tim nasional Spanyol dan Barcelona siapa yang masuk kesini.
Jose Mourinho, pelatih asal Portugal yang pernah melatih Porto Football Club, Internazionale Milan, Chelsea, Real Madrid, dan sekarang menukangi Manchester United sendiri pernah melemparkan kritikan kepada tim nasional Spanyol karena merka menggunakan teknik yang steril seperti itu seperti tidak memiliki satu orang penyerang pun, hanya sekumpulan gelandang saja. Jose Mourinho memang sering sekali melontarkan ucapan - ucapan yang bernada kontroversi seperti ini diseluruh liga yang telah dimainkan olehnya dan atas dasar itulah ia diberikan nama julukan "The Special One'.
Sedangkan pelatih Arsenal Arsene Wenger juga turut bicara mengenai formasi ini. Pelatih berpaspor Perancis tersebut mengatakan bahwa tim nasional Spanyol telah mengubah filosofi mereka dalam bermain sepakbola dan menjadi kurang menyerang serta menjadi lebih negatif pasif persuasif. Arsene Wenger juga mengatakan bahwa pada awalnya tim nasional Spanyol menginginkan pengendalian si kulit bundar dalam rangka membangun serangan sehingga mereka mampu memenangkan pertandingan tapi pada sekarang ini sepertinya tujuan utama mereka adalah tidak kalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar