Selasa, 12 September 2017

Tiga Raihan Gelar Bergengsi

Performa seorang Alexis Sanchez yang sangat impresif sendiri kala itu membuat pemain sepakbola yang lahir tanggal sembilan belas bulan Desember tahun seribu sembilan ratus delapan puluh delapan ini mampu menyusupi starting line up menjadi starter alias pemain berita bola yang diturunkan sejak menit pertama setelah dirinya mampu menggeser penyerang berpengalaman bernama Mario Caceres dan mulai dari sini, Alexis Sanchez menjadi tandem Humberto Suazo di lini depan serangan Colo-Colo yang juga merupakan salah satu penyerang terbaik di benua Amerika Selatan sana.

Kemudian pada tanggal satu bulan November tahun dua ribu enam, Alexis Sanchez mampu menciptakan brace alias gelontoran dua buah gol kedalam gawang tim berita bola indonesia lawan, Deportes La Serena. Akan tetapi sayangnya performa gemilang dari pesepakbola dengan tinggi badan seratus enam puluh sembilan sentimeter ini belumlah cukup lantaran kedua tim harus mengakhiri laga tersebut dengan skor akhir empat sama. Hal ini menunjukkan bahwa performa bagus seorang pemain sepakbola saja belum tentu bisa mengangkat seluruh tim, seperti layaknya Lionel Messi dengan tim nasional Argentina.

Selanjutnya Alexis Sanchez juga mampu menciptakan gol pertamanya diajang regional atau benua Amerika Selatan. Saat itu ia membantu Colo-Colo mengalahkan Alajuelense, sebuah tim berita sepak bola indonesia yang berasal dari daerah Kosta Rika dengan skor akhir yang dahsyat, tujuh dua dalam sebuah pergelaran piala Copa Sudamericana. Dari sini mulai bisa dilihat bakat alami yang dimiliki oleh Alexis Sanchez sebagai salah satu penyerang terbaik didunia, walaupun ia bermain dibantu dengan rekan - rekan setim yang tidak terlalu hebat seperti ketika ia bermain di Barcelona maupun Arsenal seperti ini kesannya biasa.

Walaupun Alexis Sanchez menampilkan rangkaian performa mengolah si kulit bundar yang sangat impresif, timnya Colo-Colo hanya mampu mendapatkan peringkat kedua saja pada pergelaran turnamen Copa Sudamericana setelah mereka harus dipaksa bertekuk lutut melawam Pachuca, tim dari Meksiko. Alexis Sanchez sendiri saat itu belum terlalu matang penguasaan bolanya dan masih membutuhkan arahan serat jam terbang yang lebih banyak disamping juga taktik yang dimainkan oleh pelatih Nelson Acosta tidak terlalu tepat bagi gaya permainan seorang Alexis Sanchez yang mengandalkan fisiknya yang keras.


Berikutnya pada tanggal dua puluh tiga bulan Desember tahun dua ribu enam, Alexis Sanchez mampu memenangkan gelar pertamanya yang profesional dan resmi di sepakbola ini setelah dirinya menjadi starter alias pemain yang diturunkan sejak menit pertama oleh sang pelatih. Saat itu Colo-Colo berhadapan melawan Audax Italiano pada pergelaran Torneo Clausura partai final, dan pemain yang pernah mengantarkan Barcelona menjuarai treble alias tiga raihan gelar bergengsi dalam semusim ini mampu membuat timnya memenangkan laga tersebut dengan skor akhir tiga dua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar