Media berita bola terkenal dunia asal Amerika Serikat bernama The New York Times mengatakan dalam review atau ulasan mereka terhadap buku yang diluncurkan Tim Howard berjudul "The Keeper: A Life of Saving Goals and Achieving Them" berisikan kehidupan penjaga gawang yang lahir tanggal enam bulan Maret tahun seribu sembilan ratus tujuh puluh sembilan tersebut ketika ia berkutat dengan penyakit sindrom touret dan juga obsessive compulsive disordernya baik didalam maupun diluar lapangan bahwa tidak banyak penjaga gawang didunia ini yang lebih keren atau lebih cepat gerakannya dibandingkan Tim Howard ini.
Selanjutnya, The New York Times juga mengatakan bahwa cerita yang diulas didalam buku Tim Howard tersebut bagus, namun apabila seseorang yang awam membaca buku tersebut maka belum tentu ia akan mengerti lantaran banyaknya klise dan juga istilah berita bola indonesia yang digunakan didalamnya. Pendapat dari The New York Times ini sangatlah masuk akal mengingat olahraga sepakbola juga tidak terlalu terkenal di Amerika Serikat sana, dan tentu saja orang - orang yang membeli buku penjaga gawang dengan tinggi badan seratus sembilan puluh satu sentimeter ini hanya yang mengerti sepakbola saja.
Selain itu, media berita bola indonesia lainnya bernama Chicago Tribune menggambarkan sosok seorang Tim Howard sebagai "sebuah makhluk yang amat langka" lantaran penjaga gawang yang pernah memperkuat Manchester United dan Everton di liga primer inggris sebelum akhirnya pulang kembali ke Amerika Serikat membela Colorado Rapids di Major League Soccer ini merupakan pahlawan negara paman sam tersebut yang mahir bermain sepakbola dimana biasanya atlet terkenal dari negara tersebut merupakan bintang bola basket seperti Michael Jordan atau football rugy macam Tom Brady membantu tim howard muda.
Terakhir The Chicago Tribune mengatakan bahwa buku Tim Howard tersebut memiliki kenangan - kenangan kehidupannya yang sangat menarik, dan juga mereka mengatakan bahwa Tim Howard adalah seorang narator yang sangat pandai menyampaikan cerita berita bola dunia, dan tidak ketinggalan juga beberapa kali ia menceritakan kisahnya mementahkan tendangan lawan melalui cara yang hangat. Walaupun buku tersebut tidak ditulisnya sendirian, namun penjaga gawang yang lahir di New Jersey, Amerika Serikat ini bolehlah berbangga hati karena ia bisa menceritakan kisahnya ke orang banyak.
Setelah membahas mengenai bukunya, kini kita akan beranjak ke penghargaan apa saja yang telah diterima oleh Tim Howard sepanjang karirnya menghalau si kulit bundar dibawah mistar gawang diatas lapangan hijau. Pertama - tama ada trofi piala FA musim dua ribu tiga hingga dua ribu empat yang mana kala itu diraihnya bersama dengan Manchester United. Pada laga yang digelar antara Manchester United melawan Millwall tersebut, setan merah menang dengan skor akhir tiga kosong lewat gol yang dicetak oleh Cristiano Ronaldo dan Ruud van Nistelrooy sedangkan Tim Howard mampu menjaga gawangnya perawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar