Senin, 01 Januari 2018

Penghargaan Terkait Permainan Sportif

Arsene Wenger, layaknya kebanyakan pemain sepakbola, juga diberikan nama panggilan oleh para penggemar dan juga media di inggris sana sebagai "Le Professeur" yang dalam bahasa indonesia artinya adalah sang profesor. Nama panggilan ini sendiri diberikan kepada pelatih kelahiran strasbourg, perancis ini lantaran sikapnya yang kerap mempelajari pola bermain lawan sampai keakarnya dan menyelesaikan permasalahan dari situ. Hal ini sama sekali tidak salah dan bahkan juga dilakukan oleh banyak pelatih berita bola lainnya namun tidak semua orang bisa mempelajari gaya bermain lawan mereka lantaran adanya pergantian maupun rotasi pemain serta strategi yang juga tidak jarang diterapkan oleh pelatih masing - masing, terutama di liga primer inggris yang notabene memiliki jumlah kompetisi lebih banyak dibandingkan liga sepakbola eropa lainnya seperti spanyol, perancis, jerman, hingga italia sehingga menguras tenaga conte siap hadapi periode berat di sisa musim ini.



Selain itu, seorang arsene wenger sendiri juga mengutamakan pendekatan yang tidak lazim dalam permainan sepakbola, yakni mentalitas dan jiwa yang menyerang serta ofensif dimana ia memiliki tujuan bahwa olahraga mengolah si kulit bundar ini haruslah bisa disaksikan dengan amat menarik oleh para penonton dan juga pelaku diatas lapangan hijau. Seringkali hal seperti ini dilupakan oleh pelatih maupun pemain berita bola dunia yang hanya mengandalkan taktik pragmatis alias hanya terpaku terhadap hasil akhir alias kemenangan saja. Contoh yang paling mudah adalah seorang jose mourinho sang penemu strategi "parkir bus" dan tidak enak untuk ditonton. Namun mereka juga tidak bisa disalahkan lantaran seorang pelatih dituntut oleh pihak klub untuk mampu memberikan kemenangan demi kemenangan guna menaikkan pamor klubnya. Hal ini tidak terlihat pada sosok arsene wenger, josep pep guardiola, dan joachim loew memilih untuk membela perancis.


Akan tetapi walaupun mendapatkan banyak sekali pujian atas metode kepelatihan serta permainan yang disajikan oleh anak asuhnya, arsene wenger juga tidak luput dari berbagai kritikan berita bola indonesia. Arsenal yang berada dibawah kendalinya kerap menerima serangan bertubi - tubi lantaran ketidak disiplinan pemainnya dalam mengolah si kulit bundar diatas lapangan hijau dari laga ke laga. Sejak ia menangani the gunners dibulan september tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh enam (1996) hingga februari dua ribu empat belas (2014) silam, total skuad arsenal dibawah asuhan arsene wenger telah mendapatkan seratus (100) kartu merah dan angka ini sangatlah tinggi. Walaupun begitu, disaat yang bersamaan mereka juga telah memenangkan beberapa penghargaan terkait permainan sportif yang diperlihatkan dan diberikan oleh asosiasi sepakbola inggris maupun eropa, sebuah hal yang sangat ironis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar