Rabu, 03 Januari 2018

Berhasil Menangkap Sang Pelaku

Saat itu arsene wenger sendiri sedang tidak berada di inggris melainkan baru saja pulang dari sebuah perjalanan mengunjungi kampung halamannya di strasbourg, perancis dalam rangka mengunjungi kedua orangtuanya disana. Sang pelatih berita bola yang dijuluki profesor ini bahkan sempat menghadiri sebuah konferensi pers yang diadakan tidak lama setelah kepulangannya dan disitu ia dengan ngotot mengatakan bahwa rumor serta kabar miring yang beredar tersebut tidak benar adanya. Terakhir, arsene wenger juga menambahkan bahwa apabila sesuatu yang tidak benar dibuat - buat, maka ia tidak akan tinggal diam saja lantaran ini adalah hal yang bukan main - main dan serius apabila seseorang bisa seenaknya berkata seperti itu dan tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Pada masa sekarang mungkin hal ini bisa disamakan dengan kabar hoax atau isu bohong yang peredarannya bahkan lebih ganas lagi berkat adanya platform sosial media arsenal siap sikut everton demi tandatangani gelandang hoffenheim.



Staf yang bertugas untuk menangani berbagai konferensi pers arsenal bernama clare tomlinson yang saat itu hadir dikonferensi arsene wenger juga mengingat kembali kejadian tersebut dalam wawancara terakhirnya dengan berita bola dunia dan mengatakan bahwa Arsene wenger sempat meneleponnya keesokan harinya dan menginginkan alasan mengapa pelatih sepakbola yang sudah lebih dari dua puluh tahun (20) tersebut tidak bisa menuntut media pers atau melakukan tindakan balasan lantaran mereka sudah terlanjur menerbitkan berita bohong yang merusak nama baiknya tersebut. Penyebaran berita hoax atau bohong memang sudah selayaknya harus ditindak dengan serius lantaran menyangkut nama baik dan juga keselamatan seseorang baik secara fisik maupun mental, dan arsene wenger sendiri saat itu sudah sangat sadar betul akan akibat yang bisa ditimbulkan disini. Tapi itulah sepakbola dimana drama terjadi didalam dan diluar lapangan hijau kelihaian sang profesor tersebut.



Pada akhirnya mereka berhasil menangkap sang pelaku yang ternyata merupakan pekerja surat kabar london dan ia meminta maaf kepada arsene wenger. Sepanjang beredarnya rumor kehidupan pribadi arsene wenger tersebut, arsenal sendiri tadinya sedang memimpin klasemen sementara liga primer inggris dibawah asuhan seorang pelatih yang lahir di strasbourg perancis tanggal dua puluh dua (22) bulan oktober tahun seribu sembilan ratus empat puluh sembilan (1949) itu akan tetapi performa mereka yang buruk dan tidak konsisten dibulan februari tahun 1997 membuat arsene wenger melempar handuk dalam perebutan gelar juara liga domestik tersebut. Penampilan yang ditunjukkan oleh the gunners saat itu sangatlah menawan mengingat baru kali itu arsene wenger menjabat sebagai pelatih mereka untuk pertama kalinya dan andai saja rumor hoax tersebut tidak terjadi maka bukan tidak mungkin jika klub berita bola indonesia yang satu ini dapat merengkuh gelar juara domestik. Perang psikis atau psych war memang kerap terjadi di sepakbola seperti yang gemar dilakukan oleh jose mourinho.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar