Juventus juga ketika itu merayakan keberhasilan mereka menggondol trofi juara Serie A Italia untuk yang kelima kalinya secara beruntun sejak musim sepakbola tahun dua ribu sebelas hingga dua ribu dua belas lalu. Pada awalnya ketika Antonio Conte hijrah ke Chelsea di liga primer inggris, banyak yang meragukan sosok Massimiliano Allegri, mantan pelatih AC Milan yang ditunjuk untuk menahkodai Si Nyonya Tua atau La Vecchia Signora ini. Tapi lantaran Juventus adalah sebuah klub berita bola besar yang penuh sejarah dan talenta, ia terbukti bisa meraih prestasi yang tidak jauh berbeda dengan pendahulunya.
Kemudian di tanggal enam bulan Juni tahun dua ribu enam belas, Patrice Evra menandatangani perpanjangan masa bakti berita bola indonesia di Juventus yang berdurasi selama satu tahun lamanya. Perjanjian tersebut juga termasuk didalamnya sebuah pilihan untuk memperpanjang lagi masa kerja pemain sepakbola yang lahir tanggal lima belas bulan mei tahun seribu sembilan ratus delapan puluh satu ini selama setahun ke depan. Usia Patrice Evra sendiri saat itu sudah tua, jadi walaupun performanya mengolah si kulit bundar masih lumayan bagus namun pihak klub tidak berani menyodorkan perpanjangan berdurasi lama.
Selanjutnya pada tanggal dua puluh lima bulan Januari tahun dua ribu tujuh belas, Patrice Evra bergabung dengan klub berita bola dunia yang merumput di Ligue 1 Perancis, Olympique de Marseille dengan status bebas transfer. Pemain sepakbola yang memiliki tinggi badan seratus tujuh puluh empat sentimeter ini sendiri menandatangani kontrak berdurasi delapan belas bulan dengan klub yang merupakan saingan Paris Saint Germain. Kesempatan ini juga dijadikan oleh Patrice Evra untuk pulang kampung lantaran sudah sekian tahun lamanya dirinya mencari makan di negeri orang mempertahankan pemain bintang mereka.
Setelah membahas karir sepakbola Patrice Evra dilevel klub mulai dari AS Monaco, Manchester United, Juventus, dan juga Marseille, sekarang kita akan beranjak ke level internasional. Patrice Evra dulunya sempat ditunjuk untuk membela tim nasional Perancis usia dibawah dua puluh satu tahun lantaran pihak asosiasi sepakbola setempat juga sudah mengetahui mengenai bakatnya mengolah si kulit bundar diatas lapangan hijau. Akan tetapi anak dari duta besar Senegal ini dulunya belum berposisi sebagai bek kiri seperti sekarang ini namun masih sebagai penyerang, dan terkadang juga menempati sayap kiri.
Lantaran Patrice Evra sempat berdomisili di Itali dulu sepanjang masa dirinya masih berkembang, ia gagal untuk mendapatkan kesempatan membela tim nasional Perancis di beberapa level selanjutnya. Mantan pemain AS Monaco, Manchester United, dan Juventus ini akhirnya mampu dipanggil membela tim U-21 dibawah kepelatihan Raymond Domenech ditanggal tiga bulan Oktober tahun dua ribu dua ketika tim Ayam Jago berhadapan melawan dua negara yang relatif lebih lemah, Slovenia dan juga Malta. Bisa dipanggil membela negara adalah sebuah kehormatan dan pengakuan terhadap kemampuan sepakbola seseorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar