Selanjutnya juga dalam sebuah wawancara dengan media berita bola indonesia Paris Saint Germain pada tahun dua ribu dua belas, Zlatan Ibrahimovic menyatakan bahwa ayahnya adalah seorang muslim, ibunya penganut Katolik tapi tidak ada satupun dari kedua hal tersebut yang mempengaruhi dunia sepakbola ataupun gaya bermain mengolah si kulit bundar seorang Zlatan Ibrahimovic. Rata - rata orang Eropa dan penduduk barat sana memang tahu bagaimana cara untuk memisahkan agama dengan kehidupan pribadi di luar keyakinan yang tidak ada hubungannya secara langsung.
Zlatan Ibrahimovic yang memiliki latar belakang ayahnya yang seorang Muslim dan juga latar belakang yang saat itu dianggap sebagai tidak biasa oleh publiik luas hanya ingin menunjukkan kepada seluruh anak - anak dari daerah Rosengard dan juga Malmo pada umumnya bahwa jika seorang Zlatan Ibrahimovic bisa melakukannya, maka siapapun juga bisa. Ini merupakan sebuah perbuatan optimis yang patut dicontoh sebenarnya namun pada kenyataannya, hal ini tidak semudah membalikkan telapak tangan karena banyak faktor berita bola lain yang ikut bermain didalamnya dijaga oleh iker casillas.
Seorang Zlatan Ibrahimovic lahir dari seorang ayah yang berasal dari Bosnia dan seorang yang beragama Islam bernama Sefik Ibrahimovic. Sedangkan ibunya, Jurka Gravic adalah penganut agama Katolik dimana kedua orang tuanya merupakan imigran yang berlabuh di Swedia dari republuk federal sosialis Yugoslavia. Apabila keduanya tidak bertemu satu sama lain kala itu maka kita semua tidak akan pernah mendengar nama seorang Zlatan Ibrahimovic yang sudah melanglang buana ke berbagai negara bermain sepakbola dan menjuarai berbagai macam trofi sepanjang karir sepakbolanya.
Berikutnya pada tanggal sebelas bulan Agustus tahun dua ribu empat belas, Zlatan Ibrahimovic membayarkan lima puluh satu ribu dolar Amerika Serikat atau sekitar enam ratus dua belas juta setelah di ubah ke dalam nilai Rupaih Indonesia kepada tim nasional Swedia untuk orang - orang yang mengalami disabilitas secara intelektual alias menderita gangguan jiwa bagi mereka yang mengikuti kejuaraan INAS dunia di Brasil, dimana kompetisi tersebut berisikan tim sepakbola berita bola dunia dimana para pesertanya tidaklah dapat berfungsi layaknya orang biasa secara mental karena kelainan yang mereka miliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar